Ilustrasi Sex Kilat di Kamar Mandi |
IDEAJA.com - Cepat dan nyaris tak memberikan sensasi kerap digunakan untuk menggambarkan
'quickie sex' atau seks kilat. Seks kilat memang berlangsung cepat demi
memuaskan hasrat di tengah kesibukan yang padat.
Misalnya saja, bagi pasangan yang baru saja memiliki buah hati ditambah dengan
sederet tumpukan pekerjaan, seks kilat terkadang menjadi jawaban. Seksolog
Victoria R Hartmann menyebut, bahkan waktu luang selama beberapa menit pun bisa
digunakan untuk seks kilat yang luar biasa.
"Ini cara yang bagus untuk melepaskan ketegangan dan memberi tahu dia
bahwa Anda sangat menginginkannya sehingga Anda ingin memikatnya di sini,
sekarang juga," ujar Hartmann, seperti dikutip dari Men's Journal.
Jika seks terasa semakin jauh dari kehidupan akibat aneka kesibukan atau
adaptasi menjadi orang tua baru, saatnya intip pedoman ringkas seks kilat
berikut :
1. 'Khatam' titik sensitif pasangan
Seks kilat bakal berhasil jika Anda tahu titik atau area sensitif pasangan.
'Serangan' yang tepat sasaran tentu akan menghemat waktu
.
Dalam seks reguler, Anda diizinkan seluas-luasnya melakukan eksperimen. Anda
tidak terpancang waktu, tidak ada juga kekhawatiran anak tiba-tiba bangun.
Namun pada seks kilat, tak ada ruang untuk eksperimen. Justru ini menjadi
seperti ujian seberapa banyak pengetahuan Anda tentang pasangan.
2. Komunikasikan yang Anda suka
Hidup 1-2 tahun pernikahan kadang tidak menjamin pasangan khatam akan area
sensitif tubuh Anda. Jika begitu, komunikasikan terlebih dahulu mengenai apa
yang Anda sukai dan membuat Anda terangsang. Dorong juga pasangan terbuka akan
hal yang sama.
3. Tak harus kasur
Salah satu hal yang menyenangkan dari seks kilat adalah pilihan lokasinya. Seks
kilat tak melulu harus dilakukan di atas kasur, tapi di mana saja kesempatan
itu ada.
4.
Goda si dia
Perempuan umumnya tidak puas secara seksual dengan seks kilat. Mereka biasanya
memerlukan lebih banyak rangsangan untuk mencapai tingkat kesenangan yang sama
dengan pria.
"Ini mungkin membuat dia menginginkan lebih atau membuatnya merasa
seolah-olah dia terlalu lama dan 'insecure' dengan respons seksualnya
sendiri," ujar Hartmann.
Hartmann pun merekomendasikan untuk menggoda pasangan sembari memberitahunya
betapa Anda menginginkan waktu intim berdua meski hanya sekejap. Caranya? Coba
dengan mengirimkan teks 'nakal' walau Anda berdua berada di rumah, berikan
bisikan lembut saat dia memompa ASI, atau momen-momen lain yang menurut Anda
pas.
5. Orgasme bukan tujuan akhir
Seks kilat dianggap berakhir saat pria mencapai ejakulasi sebelum perempuan
mencapai orgasme. Namun, sebenarnya seks kilat kerap dilakukan tanpa sesi
penutup semacam ini.
Hartmann mengatakan, tak masalah jika seks kilat tidak berujung orgasme atau
ejakulasi, sebab keuntungan seks kilat malah bisa jadi sesi 'teaser' buat sesi
seks lain yang lebih lama.
"Seks kilat, ya, kilat! Pria tidak mencapai orgasme di tiap sesi dan itu
tidak masalah," imbuhnya.
6. Apa pun bisa terjadi
Rencana yang sudah diatur sedemikian rupa kadang tak berjalan mulus. Banyak hal
yang mungkin saja terjadi.
Untuk itu, akan lebih baik jika Anda melihat berbagai pengalaman seks kilat
sebagai bagian dari kesenangan. Bahkan bisa jadi ini sisi terbaik dari seks
kilat, yakni hal-hal tak terduga yang diciptakan.
7. Kreatif dengan posisi
Untuk kondisi dan lokasi tertentu, lupakan saja posisi-posisi seks akrobatik
meski Anda menginginkannya. Bisa jadi bahkan Anda dan pasangan tidak memperoleh
kesempatan untuk sesi penetrasi. Namun, bukan kah hubungan seks tidak harus
dikungkung dengan keharusan untuk penetrasi?
"Jika seks kilat buat Anda adalah masturbasi bersama di dapur, ya enggak
apa-apa. Itu lah hal terbaik yang bisa Anda pikirkan dan itu efektif,
hebat," ujar edukator seks, Yana Tallon-Hicks, mengutip dari Fatherly.