IDEAJA.com - Indeks glikemik merupakan indikator untuk mengukur seberapa cepat makanan memengaruhi kadar gula darah.
Bagi pasien diabetes, makanan dengan indeks glikemik tinggi harus dihindari karena berdampak meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.
Nasi putih menjadi momok besar bagi pasien diabetes karena mengandung indeks glikemik tinggi dibandingkan dengan sumber karbohidrat lainnya.
Indeks glikemik nasi putih mencapai 73. Termasuk kategori tinggi di antara dari tiga tingkat indeks glikemik: rendah, sedang, dan tinggi.
Namun demikian, pasien diabetes tetap bisa mengonsumsi nasi selama mengikuti anjuran dokter.
Mulianah Daya, dokter spesialis gizi di Mayapada Hospital, menyampaikan tips mengonsumsi nasi bagi pasien diabetes agar kadar gulanya stabil berikut ini.
1. Atur jumlahnya
Menurut Mulianah, pasien diabetes harus tahu jumlah kebutuhan kalori minimal atau maksimal untuk dirinya.
Apalagi bagi pasien diabetes yang disertai dengan obesitas. Bila terjadi kasus demikian, pasien harus menurunkan berat badan untuk menyesuaikan kebutuhan kalori dalam tubuh.
Sebaiknya, konsumsi makanan berkalori rendah karena akan membantu memperlambat kenaikan kadar gula darah.
2. Pilih jenisnya
Tak harus nasi putih, pasien diabetes bisa memilih sumber karbohidrat lain yang lebih rendah kalori.
"Saya biasanya memberikan pilihan beras analog yang seratnya tinggi dan kadar gulanya tetap baik. Jadi mereka masih bisa makan nasi," kata Mulianah.
Contoh dari beras analog adalah beras jagung, sorgum, hanjeli, beras porang, dan beras singkong.
Ia menegaskan, pasien diabetes harus tetap mengonsumsi menu makanan dengan porsi lengkap.
"Jangan salah persepsi kalau pasien diabetes harus diet karbohidrat. Jangan ya," kata Mulianah dalam diskusi “Inovasi Diversifikasi Nasi Jagung dan Nasi Singkong Dailymeal sebagai Solusi Sehat Untuk Diabetes” di Jakarta, Jumat (31/5/2024).
Porsi karbohidrat untuk nondiabetes berkisar 50-60 persen. Khusus pasien diabetes, jumlah karbohidratnya harus diatur lebih sedikit, berkisar 45-50 persen.
Selanjutnya, karbohidrat ini harus dilengkapi dengan protein, serat, dan vitamin sesuai kebutuhan pasien diabetes.
3. Sesuaikan jam makan
Selanjutnya, pasien diabetes harus mengatur waktu makannya, khususnya bagi pasien diabetes yang mengonsumsi obat khusus penyakit ini, seperti insulin.
"Coba cari pola makan dengan jam yang teratur. Disesuaikan dengan aktivitas sehari-hari," kata Mulianah.
Waktu makan yang teratur bisa membantu tubuh beradaptasi dengan rasa kenyang dan rasa lapar.
Mulianah menyarankan untuk mengonsumsi makan malam terakhir pukul 18.00-19.00 atau tiga sampai empat jam sebelum tidur.
Sebab, kadar gula darah dalam tubuh bisa lebih cepat meningkat pada malam hari saat sistem pencernaan sedang beristirahat.
4. Perhatikan metode memasak
Menurut Mulianah, pasien penderita diabetes tidak harus memakan masakan rebusan setiap hari.
"Satu selalu garisbawahi kalau makanan itu harus menjadi kesenangan supaya pola makannya bisa menjadi lifestyle," ujar dia.
Artinya, kata Mulianah, pasien diabetes boleh saja mengolah bahan makanan dengan teknik masak selain rebus, selama pola makannya teratur untuk mengontrol kadar gula. Seperti dilansir dari kompas.com