IDEAJA.com - Parsley, yang juga dikenal sebagai peterseli, telah lama memegang posisi penting dalam dunia kuliner dan pengobatan tradisional, dengan sejarah penggunaan yang dapat ditelusuri kembali ke wilayah Mediterania. Tanaman berbunga ini tidak hanya menghiasi piring sebagai garnish atau memberikan sentuhan rasa yang khas pada berbagai hidangan, tetapi juga telah diakui sebagai "makanan super" karena kandungan nutrisi dan manfaat kesehatannya yang luar biasa.
Selama berabad-abad, daun parsley telah dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai kondisi kesehatan, termasuk reaksi alergi, dan inflamasi, menunjukkan potensinya yang luas dalam mendukung kesehatan tubuh.
Keunikan parsley terletak pada rasanya yang kompleks, dengan sentuhan pahit ringan yang memberikan dimensi tambahan pada berbagai masakan. Karakteristik rasa ini membuatnya sangat serbaguna, cocok untuk dipadukan dalam beragam resep dari berbagai tradisi kuliner di seluruh dunia.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai manfaat daun parsley untuk kesehatan tubuh yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (13/8/2024).
Parsley mengandung antioksidan kuat seperti flavonoid, karotenoid, dan vitamin C. Antioksidan ini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat mengurangi risiko penyakit kronis dan penuaan dini. Konsumsi rutin parsley dapat meningkatkan kapasitas antioksidan tubuh secara keseluruhan.
Parsley kaya akan vitamin K, nutrisi penting untuk kesehatan tulang. Vitamin K membantu dalam pembentukan protein yang diperlukan untuk kesehatan tulang dan juga meningkatkan penyerapan kalsium. Beberapa studi menunjukkan bahwa rutin mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin K dapat membantu mengurangi risiko patah tulang hingga 22%. Konsumsi parsley secara teratur dapat membantu menjaga kepadatan tulang dan mengurangi risiko osteoporosis.
Parsley mengandung serat dan minyak esensial yang dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan. Serat membantu melancarkan pencernaan dan mencegah konstipasi, sementara minyak esensial dalam parsley dapat membantu mengurangi kembung dan ketidaknyamanan pencernaan.
Senyawa dalam parsley, seperti apigenin, memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Ini dapat membantu mengurangi peradangan kronis dalam tubuh, yang dikaitkan dengan berbagai kondisi kesehatan seperti arthritis dan penyakit jantung.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam parsley, seperti apigenin dan myricetin, memiliki potensi anti-kanker. Meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut, studi awal menunjukkan bahwa senyawa ini dapat membantu menghambat pertumbuhan sel kanker.
Kandungan vitamin C yang tinggi dalam parsley berperan penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Vitamin C merangsang produksi dan fungsi sel-sel kekebalan tubuh, membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit lebih efektif.
Banyak sekali nutrisi yang terkandung dalam daun parsley, beberapa di antaranya adalah Vitamin A, Vitamin B12, Vitamin C, dan Vitamin K. Kandungan vitamin tersebut sangat penting bagi tubuh untuk meningkatkan daya tubuh, menjalankan metabolisme dan menjaga kesehatan organ tubuh. Kandungan vitamin tersebut juga dapat membantu menguatkan tulang dan memperbaiki sistem saraf. Meskipun dikonsumsi dalam jumlah kecil, tapi daun parsley dapat memenuhi kebutuhan vitamin harian tubuh karena dalam 30 gram daun parsley segar terdapat 108% vitamin A, 53% vitamin C dan 547% vitamin K.
Peterseli mengandung senyawa apiol dan myristicin, yang dikenal memiliki sifat antibakteri. Kedua senyawa ini dinilai efektif dalam mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti Staphylococcus aureus. Selain itu, peterseli juga memiliki kemampuan untuk mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya pada makanan, seperti Listeria dan Salmonella, yang dikenal dapat menyebabkan keracunan makanan. Dengan demikian, mengonsumsi peterseli secara teratur bisa menjadi cara alami untuk meningkatkan perlindungan tubuh terhadap berbagai jenis infeksi bakteri.
Salah satu manfaat utama peterseli yang dapat Anda rasakan adalah kemampuannya dalam membantu mencegah berbagai jenis penyakit kronis. Peterseli kaya akan tiga jenis antioksidan penting, yaitu vitamin C, flavonoid, dan karotenoid. Vitamin C berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas yang dapat memicu penyakit kronis. Flavonoid dalam peterseli juga memiliki peran signifikan, di mana mengonsumsi makanan yang mengandung flavonoid diyakini dapat mengurangi risiko terkena penyakit seperti diabetes tipe 2, kanker usus besar, dan penyakit jantung. Selain itu, kandungan karotenoid dalam peterseli diduga mampu menurunkan risiko terkena kanker paru-paru, menjadikannya pilihan makanan yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan jangka panjang.
Peterseli juga bermanfaat dalam mendukung kesehatan mata, berkat kandungan tiga jenis karotenoid penting, yaitu lutein, beta karoten, dan zeaxanthin. Lutein dan zeaxanthin yang ada dalam peterseli berperan dalam mencegah degenerasi makula yang sering terjadi akibat penuaan. Sementara itu, beta karoten dalam peterseli diubah oleh tubuh menjadi vitamin A, yang sangat penting untuk melindungi kesehatan kornea dan konjungtiva, menjaga penglihatan tetap tajam dan mencegah berbagai masalah mata yang berkaitan dengan kekurangan vitamin A.
Vitamin C dan antioksidan lain dalam parsley dapat membantu menjaga kesehatan kulit. Vitamin C penting untuk produksi kolagen, yang membantu menjaga elastisitas kulit. Antioksidan dalam parsley juga dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV dan polusi. Seperti dilansir dari liputan6.com