IDEAJA.com - Pendidikan adalah investasi penting bagi siapapun. Namun, untuk memperoleh pendidikan tentu tak bisa gratis sepenuhnya meskipun sudah banyak beasiswa.
Bagi orang tua yang menginginkan anaknya meraih pendidikan setinggi mungkin, maka perlu mempersiapkan biaya pendidikan sedari awal. Bahkan, mulai dari anak belum masuk usia sekolah.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) "Statistik Penunjang Pendidikan 2021" disebutkan bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin besar juga rata-rata total biaya pendidikan yang harus dikeluarkan.
Rata-rata biaya pendidikan per tahun untuk jenjang SD/sederajat sebesar Rp 3,24 juta, SMP/sederajat Rp 5,59 juta, SMA/sederajat Rp 7,8 juta, dan perguruan tinggi Rp 14,47 juta.
Bagaimana detikers, lumayan juga ya pengeluaran untuk biaya pendidikan ini? Nah, dalam artikel ini ada beberapa tips menyiapkan biaya pendidikan bagi anak sebagaimana dikutip dari laman Media Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI:
Tips Menyiapkan Biaya Pendidikan bagi Anak di Masa Depan
1. Tentukan Prioritas Pendidikan
Sebelum mengumpulkan dana, tentunya harus direncanakan terlebih dahulu skema pendidikan yang akan dipilih. Orang tua bisa memetakan rencana mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.
Usahakan untuk menjabarkan rencana sedetail mungkin, misalnya SD di mana, sekolah di negeri atau swasta, hingga biaya bekal anak yang nanti akan diberikan. Semakin detail, maka semakin baik.
Selain itu, buatlah rencana lain yang mungkin terjadi. Bisa saja ketika anak mulai bersekolah, orang tua masuk masa pensiun bekerja atau anak akan memilih sekolah di boarding school yang biayanya jelas cukup menguras kantong.
2. Mengumpulkan Informasi Biaya Pendidikan
Setelah membuat daftar rencana pendidikan, selanjutnya adalah mulai mencari tahu biaya yang akan dikeluarkan. Contohnya besar biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), biaya bekal, biaya tugas, hingga biaya kos jika anak sekolah atau kuliah di luar kota.
Jangan lupa, masukan juga biaya darurat. Tak menutup kemungkinan akan ada kegiatan mendadak yang harus diikuti anak di sekolah atau kampusnya seperti study tour, kemah, dan lain-lain.
Tak hanya dalam lingkup sekolah dan kampus, orang tua yang ingin anaknya sukses harus tahu juga bakat dan minat buah hati. Untuk mendukungnya, orang tua perlu menyiapkan biaya kursus, les, atau fasilitas yang diperlukan.
3. Ingat, Inflasi Pendidikan Itu Ada!
Inflasi ternyata tak berlaku dalam harga pasar saja, tetapi juga biaya pendidikan. Biro Pusat Statistik melaporkan inflasi yang terjadi pada kelompok pendidikan pada bulan Juni 2024 naik sebesar 1,64%.
Inflasi tersebut terlihat dari biaya kuliah di beberapa perguruan tinggi. Oleh karena itu, orang tua perlu membandingkan biaya pendidikan dari tahun ke tahun untuk mengukur perkirakan kenaikannya.
4. Menghitung Biaya Pendidikan
Biaya pendidikan memang bisa berubah seiring berkembangnya waktu. Jika anak saat ini masih berusia 2 tahun, perhitungan bisa dimulai dari masa kelompok belajar (kober) atau Taman Kanak-kanak (TK).
Contoh estimasi biaya pendidikan bisa detikers tiru dari perhitungan di bawah ini:
Jenjang Kober
- Durasi sekolah: 1 tahun
- Perkiraan waktu: 1 tahun lagi
- Biaya sekarang: Rp 9 juta
- Perkiraan biaya total (ditambah inflasi 5%): Rp 9,5 juta
- Durasi sekolah: 2 tahun
- Perkiraan waktu: 2 tahun lagi
- Biaya sekarang: Rp 20 juta
- Perkiraan biaya total (ditambah inflasi 5%): Rp 22,1 juta
- Durasi sekolah: 6 tahun
- Perkiraan waktu: 4 tahun lagi
- Biaya sekarang: Rp 25 juta
- Perkiraan biaya total (ditambah inflasi 5%): Rp 30,4 juta
- Durasi sekolah: 3 tahun
- Perkiraan waktu: 10 tahun lagi
- Biaya sekarang: Rp 30 juta
- Perkiraan biaya total (ditambah inflasi 5%): Rp 48,9 juta
- Durasi sekolah: 3 tahun
- Perkiraan waktu: 13 tahun lagi
- Biaya sekarang: Rp 35 juta
- Perkiraan biaya total (ditambah inflasi 5%): Rp 66 juta
- Durasi sekolah: 4 tahun
- Perkiraan waktu: 16 tahun lagi
- Biaya sekarang: Rp 120 juta
- Perkiraan biaya total (ditambah inflasi 5%): Rp 262 juta
5. Pilih Instrumen Tabungan yang Tepat
Setelah mengetahui perkiraan dana yang harus disiapkan, kemudian orang tua bisa mulai mengumpulkannya dengan cara menabung. Agar aman, tabungan bisa disimpan di bank atau digulirkan lebih dahulu lewat investasi.
Lewat investasi, dana tabungan pendidikan bisa bertambah. Namun, dalam memilih investasi yang tepat detikers perlu mencari tahunya lebih dahulu dan pilihlah investasi minim resiko.
Misalnya, untuk biaya masuk kober itu setahun lagi dengan biaya Rp 775 ribu per bulan. Detikers bisa menyisihkan besar dana tersebut untuk diinvestasikan terlebih dahulu lewat instrumen Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT).
Imbalan dari RDPT biasanya mencapai 5% per tahun. Metode investasi ini juga bisa dicoba untuk jenjang selanjutnya baik SD, SMP hingga kuliah.
6. Lakukan Evaluasi
Perencanaan tak akan terwujud jika tidak disertai aksi. Kata kunci untuk bisa menyiapkan dana pendidikan anak ini adalah 'Sisihkan' dan 'Sisakan'.
Setelah mencoba cara-cara di atas, orang tua harus sering melakukan evaluasi. Jangan sampai uang yang sudah ditabung malah hilang begitu saja karena terpakai kepentingan yang tak mendesak.
Jikalau kondisi ekonomi berubah, misalnya gaji di tempat kerja baru berkurang, maka bisa mencoba strategi lain. Detikers bisa menggunakan menabungkan bonus tahunan secara penuh jika tak bisa menyisihkan tiap bulan.
Nah, itulah tips menyiapkan biaya pendidikan untuk anak di masa depan. Kalau detikers sudah menerapkan belum nih? Seperti dilansir dari detik.com