IDEAJA.com - Sekam padi, yang selama ini sering dianggap sebagai limbah pertanian, ternyata menyimpan potensi yang luar biasa. Dari sekadar bahan bakar hingga bahan baku industri, sekam padi telah membuktikan dirinya sebagai sumber daya yang bernilai. Yuk simak penjelasannya!
Namun, dibalik tingginya produksi beras, Indonesia juga menghasilkan limbah sekam padi yang besar, yang hingga kini pemanfaatannya belum optimal.
Produksi Padi dan Potensi Limbah Sekam
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023 luas panen padi di Indonesia mencapai 10,21 juta hektare, dengan total produksi sebesar 53,98 juta ton gabah kering giling (GKG). Dari jumlah tersebut, sekitar 31,10 juta ton beras dihasilkan untuk kebutuhan pangan. Di balik tingginya produksi ini, terdapat potensi limbah sekam padi yang besar. Sekam padi ini memiliki berbagai manfaat jika diolah dengan teknologi berbasis lingkungan, tetapi hingga saat ini, pemanfaatannya masih terbatas.
Pemanfaatan Sekam yang Minim
Dilansir dari BPP Rengat, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, saat ini sebagian besar limbah sekam padi hanya digunakan untuk menimbun lahan sawah di sekitar pabrik penggilingan dengan tujuan mengurangi tumpukan limbah. Beberapa petani juga menggunakan sekam sebagai pakan ternak atau membakarnya hingga menjadi abu, meskipun manfaat dari abu sekam sering dianggap tidak maksimal.
Bagi praktisi pertanian organik dan urban farming, sekam padi sebenarnya memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Sekam dapat diperoleh dengan biaya yang rendah atau bahkan gratis di beberapa daerah. Namun, tantangan utama dalam pemanfaatan sekam adalah biaya transportasi yang cukup besar, terutama di wilayah yang jauh dari pusat produksi padi. Selain itu, di beberapa daerah, sekam dijual dengan harga yang mendekati harga beras, sehingga menambah beban biaya bagi petani.
Berbagai Manfaat Sekam Padi
1. Arang Sekam sebagai Media Tanam
Sekam padi dapat diolah menjadi arang sekam, yang merupakan bahan berpori dan ringan. Arang sekam bermanfaat sebagai media tanam yang mampu meningkatkan aerasi di dalam tanah dan menjaga tanah tetap gembur. Arang ini juga mampu menyerap unsur hara, sehingga dapat memacu pertumbuhan mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman.
Selain itu, arang sekam meningkatkan cadangan air tanah dan kaya akan kalium, karbon, dan mineral lainnya seperti silika, kalsium, dan magnesium, yang berfungsi memperbaiki struktur tanah.
2. Abu Sekam untuk Penguatan Tanaman
Selain diolah menjadi arang, sekam juga dapat diubah menjadi abu sekam yang kaya akan kandungan silika (Si). Silika ini terbukti dapat memperkuat batang padi, sehingga lebih tahan terhadap angin dan beban bulir padi. Penggunaan abu sekam juga terbukti meningkatkan kualitas hasil panen serta ketahanan tanaman terhadap hama dan patogen tanah. Kandungan silika pada abu sekam bahkan diserap oleh tanaman pada kadar yang sama atau lebih tinggi dibandingkan nutrisi penting lainnya seperti nitrogen dan kalium.
3. Asap Cair dari Pembakaran Sekam
Proses pembakaran sekam menghasilkan asap cair, yang diperoleh melalui proses pirolisis. Asap cair ini mengandung berbagai senyawa kimia yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tanah, menetralisir tanah asam, membunuh hama, serta mempercepat pertumbuhan tanaman. Penggunaan asap cair pada buah sebelum panen terbukti dapat memperpanjang daya simpan hasil pertanian.
4. Sekam sebagai Bahan Pakan Ternak
Sekam padi juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Sekam dapat digunakan sebagai campuran pakan serat tinggi untuk ternak ruminansia, seperti sapi atau kambing. Serat dalam sekam membantu memperlancar pencernaan ternak, serta menjadi bahan pakan alternatif yang lebih murah dibandingkan pakan komersial.
5. Sekam untuk Produksi Bioenergi
Sekam padi juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber bioenergi. Dengan teknologi pembangkit listrik tenaga biomassa, sekam padi dapat diubah menjadi energi listrik yang ramah lingkungan. Selain itu, sekam dapat diolah menjadi biochar, yang berguna sebagai penyerap karbon dan memperbaiki kualitas tanah secara berkelanjutan.
6. Sekam Padi sebagai Bahan Bangunan
Bata Sekam: Sekam padi dapat dicampur dengan bahan perekat tertentu untuk membentuk bata ringan. Bata sekam memiliki sifat isolasi yang baik, sehingga dapat digunakan sebagai bahan bangunan untuk dinding atau atap.
Panel Dinding: Sekam padi juga bisa dijadikan bahan dasar panel dinding yang ramah lingkungan. Panel dinding berbahan dasar sekam memiliki bobot ringan, mudah dipasang, dan memiliki daya tahan yang baik terhadap cuaca.
7. Sekam Padi sebagai Media Tanam Hidroponik
Penahan Kelembaban: Sekam padi yang dicampur dengan media tanam lain seperti cocopeat dapat membantu menjaga kelembaban media tanam hidroponik.
Pertukaran Udara: Struktur berpori pada sekam padi memungkinkan akar tanaman bernapas dengan baik.
8. Sekam Padi sebagai Bahan Pembungkus
Kemasan Makanan: Sekam padi dapat diolah menjadi kemasan makanan yang ramah lingkungan, seperti pembungkus nasi atau makanan ringan.
Kemasan Produk: Sekam padi juga bisa digunakan sebagai bahan kemasan untuk produk-produk lainnya, seperti sabun atau lilin.
9. Sekam Padi sebagai Bahan Baku Industri
Produksi Silika: Silika yang terkandung dalam sekam padi dapat diekstraksi dan digunakan dalam berbagai industri, seperti industri kaca, keramik, dan cat.
Produksi Bioplastik: Sekam padi memiliki potensi untuk dijadikan bahan baku pembuatan bioplastik yang ramah lingkungan.
10. Sekam Padi untuk Pengendalian Hama
Penolak Hama: Abu sekam dapat digunakan sebagai pestisida alami untuk mengusir hama tanaman seperti serangga dan ulat.
Mulsa: Sekam padi yang disebarkan di permukaan tanah dapat menjadi mulsa alami yang membantu menekan pertumbuhan gulma dan menjaga kelembaban tanah.
Dengan berbagai manfaat yang telah disebutkan di atas, jelas bahwa sekam padi bukanlah limbah, melainkan sumber daya berharga yang perlu dikelola dengan baik. Potensi sekam padi masih sangat besar, dan dengan inovasi yang terus berkembang, kita dapat memaksimalkan pemanfaatannya untuk kesejahteraan manusia dan lingkungan. Seperti dilansir dari detik.com