IDEAJA.com - Latte art termasuk seni agar seseorang bisa menikmati rasa dan visual kopi yang hendak ia minum. Latte art tidak hanya bisa didapatkan di kafe dan coffee shop, tapi juga bisa dilatih di rumah.
Jika ingin melatih atau membuat latte art sendiri di rumah, ada beberapa hal yang harus diketahui. Simak selengkapnya berikut ini.
Tips membuat latte art di rumah
1. Hati-hati saat memanaskan susu
Head Barista PT Bahan Genta Viktory, Arief Budiman menyarankan untuk menggunakan fresh milk (susu segar) terpasteurisasi untuk membuat latte art. Sebab, susu tersebut mengandung laktosa, protein, dan lemak yang penting untuk latte art.
Pertama-tama, panaskan susu terlebih dahulu dengan suhu 60 derajat sampai 65 derajat celsius sebelum di-frothing menjadi foam. Jika di rumah, kamu bisa menggunakan kompor, asalkan hati-hati.
"Kalau untuk di rumah, dipanasin susunya memang harus hati-hati karena kalau pakai kompor kita enggak pernah bisa ngukur (suhu), memang harus pakai termometer," ucap Arief kepada Kompas.com saat Latte Art Class hasil kerja sama antara Accor dan Kompas.com di Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2024).
Ia melanjutkan, sebaiknya segera matikan kompor dan angkat susu jika suhunya sudah mencapai 55 derajat celsius atau 60 derajat celsius.
Sebab, proses pemasakan di kompor masih berlanjut sebanyak lima derajat celsius ke atas, meskipun api sudah dimatikan.
2. Pakai milk frother
Setelah pemanasan, proses selanjutnya adalah frothing susu untuk mengikat laktosa, protein, dan lemak.
Arief menganjurkan untuk membeli alat hand frother atau milk frother yang bisa digenggam dengan tangan.
"Minimal punya hand frother karena kalau enggak ada mesin kopi atau milk frother, itu susah karena latte art salah satu faktor utamanya membuat susu menjadi foam. Nah itu, paling enggak (punya) hand frother," ucap dia.
3. Pakai kopi apa untuk latte art?
Arief membebaskan pembuat latte art di rumah untuk memakai kopi yang ada. Namun, untuk latte art, sebetulnya membutuhkan krema yang lebih tebal.
"Krema itu adalah foam kopi yang ada di atas, foam espresso yang ada di atas. Nah itu yang dibutuhkan agak tebal," ucap Arief.
Biasanya saat kompetisi latte art, kopi yang digunakan adalah 100 persen arabika atau dicampur robusta guna memperoleh krema yang tebal.
Krema menjadi elemen penting karena menjadi "kanvas" sebelum dituangi foam susu sehingga menciptakan gradasi warna dari coklat tua, coklat muda, sampai putih.
Namun, jika tak punya mesin espreso, kamu bisa menyeduh kopi secara manual atau "tubruk".
"Bisa (pakai kopi 'tubruk'), tapi tidak secoklat dan tidak segradasi (pakai mesin) espreso. Kita butuh espreso kan bawahnya hitam, atasnya coklat, jadi ada gradasi," kata Arief.
Jika ingin lebih pekat warna kopinya, Arief menyarankan untuk mencampur 10 gram bubuk kopi dengan lima gram air. Seperti dilansir dari kompas.com