|
Liburan sering kali dianggap sebagai momen menyenangkan. Namun ada beberapa kebiasaan buruk yang tanpa disadari bisa berdampak negatif pada kesehatan otak. Foto/Getty Images
|
IDEAJA.com - Dianggap sebagai waktu yang menyenangkan untuk bersantai dan menghilangkan stres, liburan memiliki beberapa kebiasaan buruk yang dapat membahayakan kesehatan mental Anda tanpa disadari.
Liburan yang menyenangkan seharusnya tidak mengganggu kesehatan otak Anda. Hal-hal yang menyebabkan stres saat liburan termasuk mengelola keuangan, memenuhi ekspektasi, atau mengatur pertemuan keluarga.
Anda dapat mempertahankan keseimbangan fisik dan mental dengan menghindari kebiasaan buruk seperti makan terlalu banyak, kurang tidur, berisolasi, tidak berolahraga, dan menonton TV terlalu lama. Untuk tetap produktif dan bahagia saat kembali ke rutinitas sehari-hari, nikmati liburan dengan cara yang sehat.
Agar tetap sehat mental selama liburan, Anda harus menghindari kebiasaan berikut.
5 Kebiasaan Buruk yang Mengancam Kesehatan Otak Saat Liburan
Selama liburan, makan berlebihan, terutama makanan manis, olahan, dan alkohol, dapat menyebabkan peradangan dan lonjakan gula darah yang mengganggu fungsi otak, dan kebiasaan ini dapat menyebabkan penurunan kognitif secara bertahap. Di sisi lain, makan makanan tinggi protein dan buah-buahan dapat membantu menjaga kesehatan otak Anda.
Selama liburan, kebiasaan begadang dan menonton film secara maraton sering menyebabkan kurang tidur, yang menyebabkan kurang konsentrasi. Untuk menghindari hal ini, tetapkan batas waktu dan usahakan mengakhiri malam lebih awal.
Saat liburan, beberapa orang merasa kewalahan dan memilih untuk menghabiskan waktu sendirian; ini meningkatkan stres dan tingkat kortisol, yang berdampak negatif pada otak dan mengganggu memori.
Selama liburan, orang sering mengabaikan olahraga, yang penting untuk kesehatan fisik dan mental, serta untuk meningkatkan mood dan mengurangi stres.
Orang-orang menghabiskan waktu berjam-jam di ponsel atau televisi karena tidak ada tugas yang harus dilakukan atau keluar rumah. Ini memengaruhi kinerja kognitif otak selain menyebabkan ketegangan mata.