Ilustrasi (Foto: Shutterstock) |
IDEAJA.com - Cara masak mi instan yang mudah dan rasanya yang enak adalah beberapa alasan mengapa banyak orang menyukainya.
- Penyakit Jantung dan Hipertensi
Mi instan mengandung banyak garam dan natrium, sehingga satu porsi dapat menampung setengah dari rekomendasi asupan natrium harian Anda.Hipertensi, penyakit jantung, dan stroke dikaitkan dengan kerusakan organ dan berbagai masalah kesehatan lainnya.
Mengonsumsi mi instan secara teratur dapat memperburuk penyakit jantung atau risiko tekanan darah tinggi. Ini juga dapat menyebabkan masalah jantung yang serius.
- Kekurangan gizi
Mi instan terkenal rendah nutrisi karena hampir tidak memiliki nutrisi penting seperti vitamin, protein, dan serat. Mengonsumsinya secara teratur meningkatkan risiko kekurangan nutrisi.Mi instan, di sisi lain, mengandung banyak kalori, terutama karbohidrat olahan dan lemak yang tidak sehat, sehingga orang yang mengonsumsinya terlalu sering berisiko mengalami peningkatan berat badan.
- Diabetes
Konsumsi mi instan secara teratur setiap hari tidak hanya menimbulkan masalah gizi, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang. Konsumsi mi instan secara teratur dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan menderita sindrom metabolik.Beberapa di antaranya adalah diabetes, takanan darah tinggi, kelebihan lemak visceral, dan kadar kolesterol yang tidak normal.
- Tingginya Kolesterol
Minyak kelapa sawit atau minyak tidak sehat lainnya sering digunakan untuk membuat mi instan, yang menghasilkan produk makanan yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans.Kadar kolesterol jahat LDL (lipoprotein berdensitas rendah) meningkat dan kadar kolesterol baik HDL (lipoprotein berdensitas tinggi) menurun.
Aterosklerosis, suatu kondisi di mana timbunan lemak terkumpul di arteri, dapat menyebabkan diet yang tinggi lemak ini, yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, dan lainnya dapat dipicu oleh kadar kolesterol jahat yang tinggi.
- Apakah Mi Instan Aman untuk Dikonsumsi?
Karena telah diizinkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, mi instan yang tersedia di pasaran cukup aman untuk dimakan. Namun, disarankan untuk tidak mengonsumsinya lebih dari dua kali dalam seminggu.
Jadi, jika Anda makan mi instan dalam jumlah yang cukup sesekali, misalnya satu atau dua kali seminggu, itu masih baik. Namun, jangan makan mi instan setiap hari, siang atau sore.
Diharapkan orang-orang dapat mengolah mi instan dengan benar karena biasanya kurang nutrisi. Selain itu, penting untuk menghindari mengonsumsinya terlalu banyak, serta menambahkan sumber nutrisi seperti vitamin dan serat dari sayur-sayuran hingga protein dari daging atau telur.